DeFi Catat Kerugian $3,6 Miliar Karena Eksploitasi Sepanjang 2022

Daftar Isi


DeFi, atau keuangan terdesentralisasi, terus terkena eksploitasi selama tahun 2022. Menurut laporan yang dipublikasikan oleh firma keamanan blockchain China, LianAn Technology, eksploitasi di DeFi mencapai angka $3,6 miliar pada tahun tersebut, meningkat 47,4% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar $2,4 miliar. Ada 167 insiden eksploitasi pada tahun 2022, dengan 51,5% terjadi pada proyek yang telah diaudit dan 48,5% terjadi pada proyek yang belum diaudit.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa ada 12 insiden yang melibatkan bridge cross chain dengan nilai kumulatif sebesar $1,89 miliar. Secara keseluruhan, serangan terhadap Ethereum, BNB Chain, dan Solana merupakan penyumbang terbesar dari eksploitasi tersebut. Eksploitasi di DeFi terjadi di tengah penurunan tajam sebesar 80% dalam nilai total yang dikunci atau TVL di DeFi.

Sementara itu, laporan LianAn juga mencatat bahwa total kejahatan terkait blockchain global (tidak termasuk kejahatan keuangan) sebesar $13,7 miliar pada tahun 2022. Insiden pencucian uang menempati urutan teratas dengan nilai $7,33 miliar, diikuti oleh eksploitasi DeFi ($3,6 miliar), penipuan bertingkat ($1,0 miliar), dan penipuan ($830 juta). Selain runtuhnya pertukaran aset kripto FTX, ada 243 insiden penipuan dan rug pull selama periode tersebut, dengan total kerugian $425 juta.

Laporan dari Terminal Token juga menunjukkan bahwa ekosistem DeFi telah menderita kerugian sebesar $3,1 miliar pada tahun 2022 dalam 155 peretasan, meningkat 56,2% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar $2,4 miliar dalam 107 peretasan. Meskipun demikian, kerugian dari eksploitasi di DeFi tidak sebanding dengan keuangan terpusat atau CeFi, yang justru mengalami penurunan 87,3% dari tahun sebelumnya. Menurut laporan, proyek di CeFi hanya mengalami 13 peretasan dengan nilai kerugian sebesar $769 juta pada tahun 2022. Pada tahun 2021, CeFi telah kehilangan $6 miliar dalam sembilan insiden.

Berdasarkan dua laporan ini, dapat disimpulkan bahwa DeFi masih sangat rentan terhadap aksi peretasan dan pencurian dana. Oleh karena itu, peningkatan keamanan di DeFi menjadi sangat penting pada tahun 2023. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah dengan membangun kerangka peraturan global, meningkatkan pengawasan terhadap proyek DeFi, serta meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang risiko yang terkait dengan DeFi.

Selain itu, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh pengguna DeFi untuk menghindari terkena eksploitasi. Pertama, sebaiknya hanya menginvestasikan dana yang dapat Anda tanggung jika terjadi kerugian. Kedua, selalu melakukan riset terlebih dahulu terhadap proyek yang akan diinvestasikan, termasuk memastikan bahwa proyek tersebut telah diaudit oleh lembaga yang terpercaya. Ketiga, sebaiknya menggunakan dompet yang aman untuk menyimpan aset kripto Anda, serta menghindari menyimpan dana yang terlalu besar di pertukaran kripto. Keempat, selalu mengaktifkan fitur keamanan seperti autentikasi dua faktor untuk meningkatkan proteksi terhadap aksi peretasan.

Meskipun DeFi masih memiliki risiko yang tinggi, namun juga merupakan sektor yang menarik bagi para investor karena memberikan peluang keuntungan yang potensial. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan selalu memperhatikan risiko yang terkait, Anda dapat meminimalkan risiko eksploitasi dan mengelola investasi DeFi Anda dengan lebih baik.

Muhamad Aksa
Muhamad Aksa Halo, saya seorang blogger yang senang dengan dunia teknologi. Saya tertarik dengan perkembangan teknologi terbaru dan cara pengaruhnya terhadap kehidupan kita, baik secara positif maupun negatif.