Harga Bitcoin Sentuh Rekor Baru US$40.000: Apa Penyebabnya?

Daftar Isi

Harga Bitcoin Sentuh Rekor Baru US$40.000: Apa Penyebabnya?

Harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi sejak Mei 2022, menyentuh US$40.000 atau sekitar Rp617 juta. Kenaikan ini adalah hasil dari berbagai faktor yang memengaruhi pasar kripto. Bitcoin, sebagai aset kripto terbesar, memperpanjang rebound-nya dengan lonjakan 142% sepanjang tahun ini.

Bloomberg mencatat lonjakan Bitcoin menjadi US$40.005 pada Senin pagi, menunjukkan kenaikan sebesar 1%. Faktor utama di balik lonjakan ini adalah optimisme investor terhadap keputusan Federal Reserve (The Fed) AS yang diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga karena meredanya inflasi. Investor beralih fokus ke potensi pemangkasan suku bunga pada 2024, memicu reli di pasar global.

Industri aset digital juga menantikan hasil permohonan peluncuran ETF Bitcoin spot AS pertama dari perusahaan seperti BlackRock Inc. Prediksi Bloomberg Intelligence menyebutkan persetujuan dari Komisi Sekuritas & Bursa di Januari 2024 untuk sejumlah dana tersebut.

Menurut analis pasar di IG Australia Pty, Tony Sycamore, optimisme seputar persetujuan SEC untuk ETF dan prospek penurunan suku bunga Fed pada 2024 terus mendukung Bitcoin. Pola grafik teknis menunjukkan arah menuju level US$42.330 sebagai perhatian selanjutnya.

Meskipun demikian, masih ada faktor yang dapat mempengaruhi kembali pasar, seperti pemulihan suku bunga atau hambatan untuk ETF. Namun, suasana pasar saat ini cenderung optimis. Halving Bitcoin yang dijadwalkan pada 2024 juga menjadi sorotan, di mana jumlah token yang diterima penambang akan dipotong setengahnya.

Penurunan pasokan Bitcoin setiap empat tahun menjadi bagian dari strategi untuk membatasi jumlah total token menjadi 21 juta, memengaruhi nilai Bitcoin yang cenderung mencapai rekor setiap tiga halving terakhir.

Meskipun Bitcoin dan token lainnya masih di bawah level tertinggi yang dicapai selama pandemi, seperti pada November 2021, optimisme terus mendominasi pasar, menandai potensi pertumbuhan dan pemasaran aset digital yang lebih luas.

Kesimpulan:

Harga Bitcoin yang mencapai rekor US$40.000 menggambarkan optimisme investor terhadap keputusan Federal Reserve AS terkait suku bunga, serta harapan akan persetujuan ETF Bitcoin. Halving yang akan datang pada 2024 juga menjadi sorotan, mempengaruhi pasokan Bitcoin secara signifikan. Meskipun ada faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pasar, seperti pemulihan suku bunga atau hambatan bagi ETF, suasana pasar saat ini masih optimis terhadap potensi pertumbuhan Bitcoin dan aset digital lainnya.